Minggu, 04 Juli 2010

Kejujuran: Alat untuk Mencapai Kebaikan


Honesty such a lonely word….Everyone is so untrue. Honesty is hardly ever heard… and mostly what I need from you.


Demikian refrain lirik lagu lawas Billy Joel berjudul Honesty yang dinyanyikan oleh Syaharani dan yang diangkat menjadi topik acara Mario Teguh Golden Ways (MTGW), edisi tanggal 7 September 2008. Kejujuran adalah sebuah kata yang kesepian, karena semua kata menjauhinya. Padahal kejujuran adalah citra terbaik. Hormatlah pada orang yang jujur, apapun kekurangannya. Kejujuran hanya menyakitkan bagi mereka yang mengabaikannya.  Topik MTGW kali ini memang menarik untuk disimak sampai tuntas.

Pertanyaan-pertanyaan yang muncul tajam dan berisi. Jawaban dari Bp. Mario juga sangat mengena. Jawaban yang super untuk pertanyaan yang super. 

Kejujuran mungkin sebuah kata yang bisa jadi menjadi ‘barang langka’ di jaman sekarang ini. Mungkin kita juga sering bertanya, apakah dengan berperilaku jujur kita akan selalu berhasil? Saat saya kuliah di fakultas kedokteran islam sumatera utara saya mendapatkan istilah ini dari bang hendra dia bilang: (Orang) yang jujur itu (akan) hancur, (yang) tidak jujur itu yang akan beruntung.

Benar gak sih??

Seringkali kita bingung kalau ditanya, kejujuran itu apa sih? Bp. Mario Teguh mengatakan bahwa kejujuran sebenarnya adalah bahasa yang paling mudah, karena kita mengatakan yang apa adanya, yang sebenarnya. Dalam kejujuran yang ada adalah meminta, bukan mengambil. Ya, meminta. Soal diberi atau tidak, adalah soal profesionalisme: kepantasan untuk diberi. Untuk bisa menerimanya, kita harus pantas untuk diberi.  


Kadangkala kejujuran tidak bisa diterima oleh lingkungan. Apa yang harus kita lakukan?
·         Jangan merasa diintimidasi oleh lingkungan.
Berbuat baiklah terus. Hanya orang baik yang bisa berbahagia
·        
Jangan kuatir untuk selalu menjadi orang yang jujur, karena orang jujur selalu memiliki pekerjaan.
 

Apakah saat ini kita berada di lingkungan yang tidak menerima kejujuran, atau yang tidak memperbolehkan kita untuk jujur? Bila iya, segeralah ambil tindakan. Pilihan ada di tangan kita, melangkah mendekati atau menjauhi kebaikan yang adalah buah dari kejujuran. 

Apa yang membuat kita disebut berhasil?
·        
Kita disebut berhasil bila menjadi orang yang baik
·         Orang yang kaya karena mencuri sama dengan orang yang gagal (tidak berhasil)
Sudahkan kita menjadi orang baik? Jika sudah, pantaslah kita disebut orang yang berhasil. Namun jika kita belum menjadi orang baik, selalu ada kesempatan untuk menjadi orang baik. Dan mulailah sekarang! 


Bagaimana dengan pemimpin yang sering berkata: “Kalau boleh saya jujur….”
·        
Mereka yang mengatakan: “Kalau boleh saya jujur…” berarti sebenarnya tidak jujur!
·        
Gunakan saja kata yang sederhana, seperti “Saya menginginkan…”, “Saya mau….”
·        
Kejujuran adalah bahasa yang paling mudah, jadi tidak perlu menggunakan bahasa penghias lagi.
 

Pelajaran ini juga yang saya ingat dari materi training NLP 4 Trainers kelas Bp. Rony F. Ronodirjo. Ternyata banyak sekali kata-kata hiasan dan pemanis yang sering kita sampaikan, yang sebenarnya tidak perlu diucapkan (dan ternyata kata-kata pemanis dan hiasan itu menjadi penanda statement asli, yang berada di area subconscious kita). 

Kapankah kejujuran menjadi buruk?
·         Ada
istilah “kejujuran digunakan dengan salah” sehingga menjadi buruk. Sebenarnya yang salah adalah caranya. Bukan kejujuran itu sendiri.
·        
Tidak ada efek buruk dari kejujuran. Yang menjadikan buruk adalah cara menyampaikannya.
·        
Periksa kembali cara kita menyampaikan. Namun jangan kurangi kejujurannya.
 

Ternyata kejujuran itu indah sekali. Kejujuran tidak pernah buruk. Cara menyampaikan kejujuran tersebut harus dengan sederhana, namun cerdas (simple but smart), sehingga dampak kejujuran terasa manfaatnya. 

Apa hubungan kepemimpinan dengan kejujuran?
·        
Kejujuran adalah pintu masuk menuju ilmu kepemimpinan, karena kejujuran adalah pembentuk atau pembatal dari apapun. Termasuk membentuk pemimpin itu sendiri.
·         Pemimpin harus memulai nilai-nilai kejujuran.
Selanjutnya ia akan berlaku adil kepada siapapun.
 

Honesty is the best policy. Kata bijak Kata bijak dari Benjamin Franklin ini saya ingat betul, karena saya tulis di agenda sewaktu masih SMA. Waktu itu saya bingung, maksudnya apa ya? Dan setelah melewati berbagai pengalaman berorganisasi, saya akhirnya paham, bahwa kejujuran memang kebijaksanaan yang paling baik yang dilakukan oleh seorang pemimpin. 

Bagaimana mengubah arus, padahal kaki belum menyentuh dasar?
·        
Contoh riil dari pertanyaan diatas adalah dalam organisasi. Kita berupaya untuk mengubah orang lain, mengubah lingkungan organisasi, namun kita sendiri masih dipandang sebelah mata.
·        
Solusi dari masalah ini adalah dengan bertumbuh. Bertumbuh dengan jujur hingga akhirnya kita bisa dipercaya. Agar bisa bertumbuh butuh ketulusan untuk percaya bahwa kejujuran adalah jalan yang baik.
 

Rekan-rekan yang masih usia muda sepertinya sering mengalami fenomena ini. Ingin mengubah lingkungan/budaya, namun belum dipercaya, belum dianggap ada. Tetaplah untuk bertumbuh dan berkembang, menjadi diri sendiri yang terus berubah lebih baik. Teruslah berupaya dengan jujur sampai mendapat kepercayaan untuk bisa mengubah hal-hal yang bisa kita ubah lebih baik. 

Bila ada pertentangan antara hati dan pikiran, mana yang kita turuti?
·        
Kita menghasilkan uang dari pikiran, tapi kita kehilangan banyak uang dari penggunaan hati.
·         Pikiran digunakan untuk keefektifan
, tapi hati itu mudah untuk goyah, mudah dipengaruhi.
·        
Bila dibingungkan oleh contoh atau kenyataan yang tidak baik, kembalilah ke hal yang utama yaitu kejujuran.
 

Karenanya, bila kita sudah mempunyai niatan untuk berbuat baik, tegaslah dalam berbuat. Dan selesaikanlah. 

Kapan kejujuran itu dimulai?
·        
Orang dikenal bukan dari apa yang dimulai atau diawali. Namun dari yang diselesaikannya.
·        
Tegaslah dengan semua yang menghentikan kita untuk jujur. Sebab kejujuran harus dimulai saat ini juga.
 

Mungkin kita tidak sempat lagi bertanya: kapan ya saya harus mulai jujur? Segeralah berbuat jujur dan lihatlah apa yang terjadi. 

Kejujuran itu ‘sebab’ atau ‘akibat’?
·        
Kejujuran adalah akibat dari keimanan, dari kepercayaan.
·         Mereka yang tidak jujur harus melihat lagi apakah dia yakin dengan jalan yang dipilih. 


Orang menginginkan kekayaan yang dapat membahagiakan Tuhan. Apa maksudnya?
Realita yang sering terjadi dari manifestasi statement diatas adalah orang ingin kaya, karena dengan kaya ia akan bisa bersedekah, berderma. Namun bersedekah itu dilakukan hanya untuk ketenaran dan nama baik, sehingga perlu dipublikasikan, perlu di-blow up­ dan dengan demikian mereka sudah merasa membahagiakan orang lain dan sekaligus membahagiakan Tuhan. Namun apakah derma, uang atau bantuan yang kita berikan itu jujur dan dari sumber yang jujur?
 

·         Jangan melakukan derma atau sedekah dengan alasan membahagiakan Tuhan -seolah Tuhan tidak bisa membahagiakan umatnya yang paling kecil sekalipun- namun ternyata digunakan untuk ketenaran dan publitas semata,
 

·         Bila ingin berderma  atau bersedekah, berbuatlah itu sebagai pilihan kita untuk jujur dalam mewujudkan niatan kita berbuat kebaikan untuk sesama.
·        
Jangan menjadi pribadi yang mendidik hati kita untuk tidak percaya bahwa jujur itu baik
·         Ketika kita berbuat baik dan jujur, maka kedamaianlah yang akan kita rasakan.
 


Kebahagiaan adalah kegembiraan dalam rasa damai yang penuh kesyukuran. Anda mengurangi salah satunya hanya akan membuat Anda tidak bahagia. Hanya orang baik yang bisa berbahagia. 
Orang baik yang miskin adalah orang kaya yang uangnya sedikit.
 

Orang kaya yang tidak jujur adalah orang miskin yang uangnya banyak. 
Jika Anda ingin kehidupan berlaku jujur kepada Anda, maka berlakulah jujur kepada kehidupan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar