Selasa, 13 Juli 2010

Bagaimana Cara Pandang Kita Pada Beban Hidup

Baiklah langsung saja kita membahas bagaimana cara pandang kita terhadap beban hidup.
Dalam menjalani rutinitas hidup kita sehari-hari, ada banyak tugas yang harus kita selesaikan, tantangan yang harus kita hadapi, dan sering kali kita menganggap itu sebagai beban hidup kita, lantas bagaimana kita harus menyikapinya dan menjalankannya, sehingga tetap bisa menikmati hidup yang hanya satu kali ini saja.. Simak cerita singkat saya berikut ini.

"Cara Pandang terhadap Beban Hidup"

Bukan beban berat yang membuat kita stress, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut. 
Saat saya memberikan seminar tentang Manajemen Stress, saya mengangkat segelas air dan bertanya kepada para peserta : “Seberapa berat menurut Anda kira-kira segelas air ini?”
Para siswa menjawab mulai dari 200gr sampai 500gr. Saya pun menjawab “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama anda memegangnya.

"Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan kanan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin anda harus memanggilkan ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. benar tidak ?”

“Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.“Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi”.

Kita harus meninggalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.

Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan/aktifitas Anda hari ini, tinggalkan beban pekerjaan. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.

Sahabat saya, Hidup ini singkat, jadi belajarlah untuk menikmatinya dan memanfaatkannya dengan baik. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tidak dapat dilihat, atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di relung hati kita. 

Semoga cerita singkat ini bisa memberikan inspirasi buat kita semua untuk bisa lebih menikmati hidup, bersyukur, dan lebih produktif setiap hari amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar