Minggu, 04 Juli 2010

Berbahagia dan Membuat Bahagia


Seekor lebah kecil bertanya pada induknya, “Bagaimana cara membuat manusia bahagia?”
Induh lebah yang sudah banyak pengalaman dan bijak, mengatakan :

“Apapun yang kamu lakukan sesuai kata hatimu dan kamu rasa itu dapat menyenangkan manusia, perbuatlah itu dengan tulus. Terimalah tanpa bertanya serta berilah tanpa pamrih.”


Setelah mendengar jawaban induknya, lebah kecil terbang ke sebuah taman.
Lebah melihat bocah kecil yang sedang sendirian, kemudian dia ingin membahagiakannya. Lebah mengajak bocah kecil itu bercanda.

Lebah terbang mengelilingi bocah itu, mendekat dan menjauh.
Tanpa disangka…., bocah kecil itu menjerit ketakutan dan akhirnya menangis.
Lebah kebingungan, ia mencari induknya dan menanyakan mengapa caranya untuk membahagiakan, malah membuat bocah itu ketakutan dan menangis.

Induk lebah tersenyum, “Anakku, keinginanmu sudah mantap. Niatmu untuk membahagiakan yang lain sudah tulus.… tapi siapa yang ingin kamu bahagiakan itu?? Bocah itu manusia, setiap lebah yang mendekatinya, pasti disangka hendak menyengatnya.”

“Sampai kapan seorang manusia tidak mengira bahwa seekor lebah yang mendekatinya semata-mata hanya ingin menggigitnya?” tanya lebah kecil yang kecewa.
“Mungkin jika semua lebah di dunia ini bisa meyakinkan semua bocah yang ada. Dan hal ini nampaknya mustahil dilakukan”, jawab induk lebah.
“Mengapa untuk membahagiakan manusia begitu sulit? Padahal dengan membuat dia bahagia hal itu juga akan membuatku bahagia.”

Induk lebah berkata, “Sebenarnya tidak sulit. Hanya saja apa yang membuatmu bahagia belum tentu berarti bahagia bagi yang lain. Demikian pula yang sebenarnya menyakitkan hatimu malah dapat membahagiakan yang lain. Sekarang tinggal keputusanmu, ingin tetap membahagiakan yang lain, atau hanya ingin membahagiakan dirimu sendiri?”

Lebah kecil menjadi bingung. “Kalau begitu lebih baik aku tidak berkeinginan untuk membahagiakan yang lain, supaya aku tidak perlu berpikir panjang dan tidak dibuat pusing.”
“Itu keputusan yang paling sederhana. Tapi ingat, hanya orang lain yang bisa membuatmu merasakan kebahagiaan yang tidak bisa kamu dapatkan dari dirimu sendiri. Dan betapa kamu menyengsarakan dirimu sendiri dengan membunuh keinginanmu utuk membahagiakan orang lain. Masih ada banyak cara yang dapat kamu lakukan, meskipun awalnya menyedihkan, namun cobalah merasakan dan mengambil kebahagiaan dari yang lain untuk kamu rasakan juga.”

…. Lebah kecil akhirnya terbang kembali ke taman. Ia bergabung dengan kawan-kawannya untuk mengumpulkan dan menghasilkan madu. Madu yang mungkin tidak hanya membahagiakan bocah kecil itu.. tapi juga seisi keluarganya.

Demikianlah bila kita berkeinginan membahagiakan orang lain. Cara yang kita anggap paling baik untuk membahagiakan orang, belum tentu dapat diterima dan bisa jadi malah membuat kesengsaraan. Sebaliknya, yang sesungguhnya tidak menyenangkan bagi kita, bisa jadi membuat bahagia orang lain.
 

Apapun itu, tetaplah berkeinginan untuk membuat bahagia, dan tetaplah untuk berhagia.
Bahagia atau tidak bisa jadi hanya masalah respon dan ekspresi perasaan. Tapi keinginan untuk tetap membuat bahagia orang lain dan untuk berhagia atas segala peristiwa hidup kita adalah sebuah paradigma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar