Selasa, 13 Juli 2010

Bagaimana Cara Memperbaiki Sifat Pemarah


Wahh malam ini saya menuliskan artikel ini dengan santai dan tanpa beban. Kali ini saya akan memberikan sedikit pencerahan bagaimana cara memperbaiki sifat pemarah. Akan saya ceritakan dengan sebuah kisah klasik.

Entah kenapa kita manusia biasanya lebih terinspirasi dengan analogi/logika dari sebuah kisah atau cerita. Ya itulah sifat manusia dari zaman purba dahulu pikiran lebih terbuka dengan mendengarkan dongeng dari nenek moyang kita dahulu.

Di kisahkan , ada seorang anak muda yang memiliki sifat yang sangat pemarah sekali, dia suka berkata yang sangat menyakitkan hati. dan suatu hari Ayahnya pun memberikan nasehat kepadanya.

Sang Ayah berkata: “Coba kau paku papan pagar rumah kita tiap kali kau tidak dapat mengendalikan emosi dan amarahmu. Hari pertama ia memaku 38 x. Lama kelamaan menjadi semakin sedikit hingga suatu hari ia tidak perlu memaku lagi. Dengan bangga ia berkata pd Ayahnya.“Aku telah berhasil melalui 1 hari ku tanpa menyakiti hati siapa pun”.

Dan Ayahnya memintanya untuk mencabut 1 paku apabila ia berhasil melewati 1 hari tanpa menyakiti hati orang lain. Hingga tiba suatu hari di mana tidak ada lagi paku yang dapat dicabutnya.

Ayahnya berkata “Aku sangat bangga akan usahamu, tapi lihatlah pagar kita yg penuh dengan bolongan bekas paku, hati orang-orang yang telah kau sakiti persis seperti papan itu, apa yg kau katakan telah membuat luka di hati, dan hati itu tidak akan pernah sama lagi.” Jadi janganlah pernah melakukannya lagi.

Teman2, semoga cerita singkat ini bisa menyadarkan kita dan memberi inspirasi dalam menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang-orang disekitar kita, semoga kita tidak lagi melukai orang-orang di sekitar kita, tetapi kita menjaga kata-kata kita dengan baik, selalu positif dan memberi semangat baru setiap hari kepada orang-orang disekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar