Tampilkan postingan dengan label ILMU PSIKOLOGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ILMU PSIKOLOGI. Tampilkan semua postingan

Senin, 12 Desember 2011

Rahasia Bahasa Tubuh - Apa Sih Rahasia Bahasa Tubuh

Rahasia Bahasa Tubuh - Apa Sih Rahasia Bahasa Tubuh postingan ini membahas tentang Apa Saja Rahasia Bahasa Tubuh. Tulisan ini mempunyai keyword Memahami Rahasia Bahasa Tubuh atau Cara Menggunakan Bahasa Tubuh.

Halo pengunjung Setia bosimam Tahu tidak Cara memahami Rahasia Bahasa Tubuh. Ada yang sudah tahu dan ada yang belum. Baiklah untuk itu maka saya akan bahas Rahasia Bahasa Tubuh versi saya (Imam Asseyka Zega).



Pertama saya akan membeberkan Cara menggunakan Bahasa Tubuh - Rahasia Bahasa Tubuh Dengan Mata.

Nantikan saya menyiapkan artikel saya ini, beri komentar anda agar saya menyelesaikan postingan ini.

Baiklah sekian dahulu postingan Rahasia Bahasa Tubuh - Apa Sih Rahasia Bahasa Tubuh. Ingat komentari tulisan saya ini agar saya update artikel saya yang pertama tentang rahasia bahasa tubuh dengan mata.

Rabu, 06 Juli 2011

Mengatur Bahasa Tubuh Untuk Memberikan Kesan Yang Baik


Mengatur bahasa tubuh untuk mengesankan tiap orang




Ini Dia satu lagi artikel saya mengenai  Mengatur Bahasa Tubuh Untuk Memberikan Kesan Yang Baik, silahkan di baca.

Wahai keluarga Asseyka Perlu anda ketahui Kesan pertama Anda dibangun sejak Anda bertemu dengan seseorang. Karenapada dasarnya setiap orang memberikan penilaian terhadap setiap orang asingatau baru yang ditemuinya. Saat itulah detik-detik yang menentukan karena satudetik pun sudah menciptakan kesan anda dan nilai anda di pandangan setiaporang. Anda akan dinilai secara status social, intelektual anda, dankepribadian anda 3 hal itu yang akan dinilai pertama setiap orang. Kenapa sayakatakan satu detik pun sudah cukup untuk membuat seseorang menilai anda. Contohkasarnya: missal anda seorang yang waras, tetapi di satu saat andabertingkah/bersikap seperti orang gila, berpenampilan seperti orang gila, danberkomunikasi seperti orang gila. Meskipun sedetik anda dilihat seseorang. Itusudah cukup untuk memberikan penilaian terhadap diri anda. Tentunya orang ituakan menilai anda seorang yang berstatus social Seorang yang tidak waras,berkepribadian orang tidak waras, karena anda tadi bertingkah/bersikap sepertiorang gila. Dan menilai intelektual diri anda melalui cara anda berkomunikasi.Cukup!!


Nah pada kesempatan kali ini, sayaakan mengajarkan sedikit cara mengatur bahasa tubuh untuk memberikan kesan yangbaik dan bermartabat bagi setiap orang yang melihat.
Pesan non verbal dalam komunikasiditampakkan dalam banyak hal, salah satunya adalah cara berpakaian. Jadi maupunanda pria ataupun wanita perhatikanlah penampilan anda, pelajari caraberpakaian yang baik.

Contoh-contoh yang saya bahas:


Jika Anda menggunakan jaket, maka jangan ikut bawa masuk; tinggalkan saja dikendaraan Anda.
Misal anda datang ke tempat barumissal ditempat umum yang ramai orang seperti di kantor2 rumah sakit atauapapun ketika anda datang. Karena anda belum kenal dengan situasi tempat atauanda baru sekali itu kesitu anda dalam posisi mencari tempat informasi ataupunorang Jangan celingukan. Jika Anda memang sedang mencari meja registrasi atautempat duduk, jangan tolehkan kepala Anda ke kanan dan ke kiri secara cepat bakkera kena tulup. Jika Anda pernah melihat orang yang tak tahu jalan atautersesat dan kemudian tolah toleh tak karuan, Anda pasti paham betapa orang itutampak bingung dan merasakan ketidakpastian yang besar. Tentu ini dapatmemberikan kesan kepada orang yang melihat bahwa anda orang yang kebingungandan sedikitpun tidak mempunyai karakter/kepribadian yang menarik karena andatampak tidak tenang Jelas-jelas ini memberikan kesan yang tidak baik. JikapunAnda mencari-cari tempat duduk atau teman, yang Anda gerakkan cukup bola matadengan tolehan kepala yang pelan.

Misal Anda berada di ruang tunggu,aturlah postur tubuh Anda dengan baik dan jangan menampakkan sikap-sikap tubuhyang tidak keren atau miskin wibawa. Ini artinya jangan berjongkok seperti gayaorang mau berak di pinggiran tembok . Meskipun yang lain seperti itu, Andajangan menirunya. Paksa diri Anda untuk tetap berdiri jika memang tak adatempat duduk yang tersisa. Meskipun banyak orang yang duduk secara berhimpitansampai-sampai hanya ujung pantat belakang saja yang menyentuh kursi, tidakberarti Anda perlu melakukan hal yang sama. Kecuali memang kondisi seperti ini:missal seperti saya, jika sedang mau ujian pratikum semua mahasiswa hampersebagian besar duduk bersila di lantai dekat-dekat tempat ujian. Dan semuaorang dalam posisi seperti itu, anda bisa membayangkan maksud saya? Dalamposisi seperti itu bolehlah anda ikut duduk bersila tapi ingat anda juga harusduduk tegak (tapi tidak kaku) atau bersandar didinding sambil mengobrol denganteman-teman disamping atau sambil diselingi dengan membaca buku . Atau bolehjuga anda mencari tempat lain ajak teman anda atau anda sendiripun bisa,ditempat lain yang memungkinkan anda untuk duduk di bangku dll.

Jika Anda duduk, entah di ruang tungguataupun di dalam ruang wawancara, duduklah dengan punggung tegak, pinggangmenempel di sandaran, bahu aga ditarik ke belakang, dengan dagu agak diangkat.Sikap tubuh semacam ini tidak hanya akan membuat Anda tampak keren, tapi jugamembuat Anda bisa bernafas dengan lega sehingga gugup pun bisa terkendali.

Ketika Anda masih menunggu, makajangan bengong; sebaiknya lakukan hal-hal keren seperti membaca majalah, bukupengembangan diri, apalagi buku yang berbahasa inggris. Jangan gunakan waktuini untuk ngegame di handphone atau mengisi TTS. Itu sama sekali tidak keren.Anda juga bisa gunakan waktu menunggu untuk ngobrol dengan orang di sebelahkanan kiri Anda.

Tatkala bertemu dengan seseorang,jabatlah tangannya dengan erat. Jabat tangan sering digunakan untuk membacatingkat energi seseorang. Jabatan tangan yang lemas akan menimbulkan kesan yangburuk. Jadilah yang terakhir melepaskan jabatan tangan itu. Itu artinya Andabaru lepaskan ketika jabatan tangannya mulai mengendor. Ada aturan tidaktertulis diantara manusia tentang cara beretika manusia secara status social.Missal anda belum begitu kenal dengan seseorang misalkan dia punya jabatan atauapapun Tak perlu gunakan tangan kiri Anda untuk memegang lengan atau bahu orangitu. Itu namanya SKSD; Sok Kenal Sok Dekat, yang bisa berbahaya manakala orangitu adalah melankolis atau phlegmatis.tapi untuk seseorang yang berstatussocial sama dengan anda anda bisa melakukan tekhnik memegang lengan atau bahuseseorang karena ini berefek cepat untuk menimbulkan keakraban. Missal sepertianda baru dikenalkan oleh teman anda dengan temannya. Dan anda bisa melakukancara diatas dengan orang-orang yang sudah anda kenal untuk menambah keakrabananda dengannya ingat tapi jangan terlalu sering kepada orang yang anda kenal.

Anda dapat sedikit mencondongkantubuh ke depan untuk menunjukkan ketertarikan.
Jaga gerakan tangan seminimal mungkin atau lebih tepatnya, jaga sebisa mungkinagar Anda tidak melakukan ekspresi gerakan tangan ke wajah, misal ke arahmulut, hidung, mata, tengkuk atau telinga. Semua itu dapat mengirimkan pesanbahwa Anda ragu dengan yang Anda sampaikan, atau bahkan Anda sedang berbohongatau mengarang-ngarang jawaban.ini juga dapat memberikan kesan kepada oranglain anda tidak percaya diri dan tidak yakin pada diri anda sendiri.

Sebaiknya Anda tidak menyilangkankaki di depan, entah dengan menumpangkan atau menyilangkan kaki di depan.Termasuk juga, sebaiknya Anda tidak menyilangkan tangan di depan dada. Itusemua menunjukkan sikap defensif.

Sedikit cara duduk :
Disaat duduk santai:
-         andadapat duduk dengan menopang satu kaki anda di atas paha kaki anda satunya lagidan tangan anda memegang pergelangan kaki yang anda naikkan.
-         Andajuga bisa menggunakan gaya duduk seperti ini: anda bersandar di bangku/sofalalu satu kaki anda menyilang missal kaki kanan anda disilangkan ke kaki kiridan berarti paha kanan anda diatas paha kiri anda. Ini akan memberikankesan  bahasa tubuh yang baik, bahkan dikondisi dan situasi tertentu gaya duduk anda akan memberikan kesan yang sangatmenarik.

Lakukan tatapan mata, lakukan secara wajar , tak usah dipaksakan. Di Indonesia, menundukkan atau mengalihkan pandangan masih dianggap sebagai suatu hal yang diperlukan untuk menunjukkankesopanan atau ketundukan. Ingat bahwa tidak semua orang yang Anda hadapi orangyang berstatus social yang sama dengan anda atau dibawah anda. Bisa jadi diaadalah bos atau siappun yang mempunyai status social yang sangat tinggidisbanding anda, yang mana mereka punya kebutuhan untuk dihormati. Memaksakandiri mempertahankan tatapan mata bisa jadi malah dianggap sikap kurang sopan.Dan jika Anda mengalihkan pandangan, jangan ke arah samping atau atas,melainkan ke bawah.

Dengan tatapan mata, apa mengkomunikasikan bahwa Anda adalah pribadi yangpercaya diri, dan bahwa Anda mendengarkan dengan seksama apa yang orang sampaikan.Di buku saya Rahasia Spiritual Keluarga Asseyka anda bisa mempelajari pandanganmata dengan lebih dalam.
Saat berbicara, perhatikan kecepatanbicara dan volume suara Anda; jaga keduanya agar tetap berada dalam rentangyang nyaman untuk didengar.
Jangan lupa untuk tersenyum,meskipun ini tentu saja harus disesuaikan dengan apa yang sedang dibicarakan.Saat pertanyaan diajukan, tunjukkan muka serius yang tak menyeramkan. Pokoknya gaya mendengarkan yang khusuk deh.

Jika di saat ini Anda senyam senyum tanpa alasan jangan-jangan malah anda akan diceletuk orang, “Anda pikir pertanyaan saya lucu apa?” Senyumlah sejak akan mulai menjawab pertanyaan. Tapi jika Anda memang excited atau menyukai pertanyaan yang diajukan kepada anda,maka tersenyum adalah sangat baik.

Selasa, 13 Juli 2010

Bagaimana Cara Memperbaiki Sifat Pemarah


Wahh malam ini saya menuliskan artikel ini dengan santai dan tanpa beban. Kali ini saya akan memberikan sedikit pencerahan bagaimana cara memperbaiki sifat pemarah. Akan saya ceritakan dengan sebuah kisah klasik.

Entah kenapa kita manusia biasanya lebih terinspirasi dengan analogi/logika dari sebuah kisah atau cerita. Ya itulah sifat manusia dari zaman purba dahulu pikiran lebih terbuka dengan mendengarkan dongeng dari nenek moyang kita dahulu.

Di kisahkan , ada seorang anak muda yang memiliki sifat yang sangat pemarah sekali, dia suka berkata yang sangat menyakitkan hati. dan suatu hari Ayahnya pun memberikan nasehat kepadanya.

Sang Ayah berkata: “Coba kau paku papan pagar rumah kita tiap kali kau tidak dapat mengendalikan emosi dan amarahmu. Hari pertama ia memaku 38 x. Lama kelamaan menjadi semakin sedikit hingga suatu hari ia tidak perlu memaku lagi. Dengan bangga ia berkata pd Ayahnya.“Aku telah berhasil melalui 1 hari ku tanpa menyakiti hati siapa pun”.

Dan Ayahnya memintanya untuk mencabut 1 paku apabila ia berhasil melewati 1 hari tanpa menyakiti hati orang lain. Hingga tiba suatu hari di mana tidak ada lagi paku yang dapat dicabutnya.

Ayahnya berkata “Aku sangat bangga akan usahamu, tapi lihatlah pagar kita yg penuh dengan bolongan bekas paku, hati orang-orang yang telah kau sakiti persis seperti papan itu, apa yg kau katakan telah membuat luka di hati, dan hati itu tidak akan pernah sama lagi.” Jadi janganlah pernah melakukannya lagi.

Teman2, semoga cerita singkat ini bisa menyadarkan kita dan memberi inspirasi dalam menjaga hubungan dan komunikasi dengan orang-orang disekitar kita, semoga kita tidak lagi melukai orang-orang di sekitar kita, tetapi kita menjaga kata-kata kita dengan baik, selalu positif dan memberi semangat baru setiap hari kepada orang-orang disekitar kita.

Minggu, 04 Juli 2010

Rahasia Kekuatan Pikiran Bawah Sadar

Manusia memiliki satu pikiran, dengan dua lingkup: pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Bedanya, pikiran sadar mampu menalar, membandingkan baik dan buruk, benar dan salah, positif dan negatif. Adapun pikiran bahwa sadar tidak menalar mana yang positif dan mana yang negatif, mana yang benar dan mana yang salah. Dan pikiran bawah sadar, memiliki kekuatan yang luar biasa, yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai tujuan. ”Dalam pikiran bawah sadar Anda terletak kebijaksanaan tak terbatas, kekuatan tak terbatas, dan persediaan tak terbatas dari segala kebutuhan Anda, yang menunggu dikembangkan dan diungkapkan,”

Antara dua lingkup pikiran tadi memiliki kaitan yang erat. Pikiran sadar memberikan perintah, baik sadar maupun tidak, kepada pikiran bawah sadar. Ketika seseorang berpikir, ”Saya bisa mencapai itu,” berarti pikiran itu perintah kepada pikiran bawah sadar. Begitu pula saat seseorang berpikir, ”Ah, saya tak mungkin bisa,” itu artinya instruksi kepada pikiran bawah sadar untuk melaksanakannya. Dan pada saat instruksi itu datang, pikiran bahwa sadar langsung bekerja tanpa perlu membuktikannya, dan tanpa mengenal waktu, bahkan saat kita sedang tidur pulas.

Ketika kita berpikir positif, pikiran bawah sadar langsung bereaksi untuk melaksanakan gagasan positif tadi. Saya beri contoh, pada saat seseorang memikirkan tentang kedamaian, kebahagiaan, kesehatan, dan kekayaan, maka pikiran bawah sadar menerima gagasan itu dan bekerja untuk mewujudkannya. Sebaliknya, ketika seseorang berpikir negatif, seperti ketidak berdayaan, ketidak mampuan melakukan sesuatu, maka pikiran bawah sadar pun bekerja mewujudkan ide atau kesan negatif tersebut. Jika anda masih belum percaya secara tidak langsung anda sudah membuat perasaan anda menjadi tidak enak sehingga menjadi sungkan untuk melakukan sesuatu yang ingin anda capai, simple tidak?

Karena itu, sifat iri terhadap kebahagiaan seseorang justru akan menghalangi kita untuk mendapatkan kebahagiaan. Saya beri contoh lagi, saat kita tidak suka orang lain memiliki deposito begitu banyak dalam rekeningnya, sementara kita hanya bisa menabung sedikit demi sedikit, berarti kita telah menempatkan diri kita ke posisi yang sangat negatif; ”karena itu, kekayaan mengalir dari kita, bukan ke kita.”Untuk menetralisir pikiran negatif itu, Saya sarankan agar kita menyatakan langsung kepada diri sendiri bahwa kita mendoakan orang itu agar kekayaannya makin berlimpah.

Lalu, apa saja tujuan memberdayakan pikiran bawah sadar? Yang paling sederhana adalah untuk mengatasi sugesti rasa takut, cemas, dan sebagainya. Tujuan lain adalah untuk penyembuhan mental, bahkan untuk penyembuhan penyakit fisik. Bagaimana kalau untuk kekayaan? Pikiran bawah sadar bisa dimanfaatkan untuk meraih kekayaan! Bagaimana tekniknya?

Saat Anda hendak tidur di malam hari, Saya kembali menyarankan anda untuk mempraktikkan teknik: mengulangi kata-kata ”kekayaan” dengan tenang, santai dan penuh perasaan. Dalam kaitan ini, saya menekankan antara lain: Pikiran sadar dan pikiran bawah sadar harus sepakat untuk menegaskan gagasan dominan tentang kekayaan, bukan kemiskinan.

Lalu, apa pendapatnya tentang kerja keras untuk memperoleh kekayaan. Saya berpendapat bahwa mencoba mengumpulkan kekayaan dengan cucuran keringat dan kerja membanting tulang adalah salah satu cara untuk menjadi orang terkaya dalam kubur.

Teknik lain melatih pikiran bawah sadar adalah memaafkan, yang penting untuk penyembuhan. Jengkel bahkan sampai mengutuk orang lain apalagi memusuhinya bisa menimbulkan berbagai penyakit coba saya tanya kepada anda apa untungnya bagi diri anda membenci orang lain apalagi orang yang anda benci sampai tahua anda tidak sukapadanya malah makin merusak hubungan benar bukan ? saya sering mengulang kalimat ini kepada teman saya rahmat kurnia lubis". Teknik memaafkan yang saya uraikan adalah sebagai berikut: Tenangkan pikiran, bersikap rileks, dan biarkan semua terjadi. Lalu, katakan, ”Saya bebaskan setiap orang dan semua orang yang pernah menyakiti hatiku, dan saya berdoa minta kesehatan, kebahagiaan, kedamaian, dan segala berkah hidup bagi setiap orang.”

Bailah sekian tulisan saya kali ini tentang Rahasia kekuatan bawah sadar.
Oleh : Imam Asseyka Zega (imam kurniawan ritonga) " Rahasia Kekuatan Bawah Sadar "

Jumat, 02 Juli 2010

Pengertian Agresi dan Perbedaanya


Meskipun semua orang memahami apa itu agresi, namun masih terdapat perbedaan pendapat mengenai definisinya. Ada tiga perbedaan penting. Pertama, apakah kita mendefinisikan agresi sebagai perilaku melukai, ataukah mempunyai maksud melukai disebut juga agresi.

Definisi yang paling sederhana dan yang paling disukai oleh orang yang menggunakan pendekatan behaviorisme, adalah bahwa agresi merupakan perilaku yang melukai orang lain. Keuntungan definisi ini adalah bahwa perilaku itu yang menentukan apakah suatu tindakan bisa dikatakan agresi atau tidak.
Sayangnya definisi ini mengabaikan maksud orang yang melakukan suatu tindakan. Jika kita mengabaikan maksud, seorang pria yang sedang marah bermaksud untuk membunuh pesaing bisnisnya dengan cara menembak dengan pistol, tetapi ternyata senjatanya kosong, maka tindakan tersebut tidak bisa dikatakan sebagai tindakan agresi.

Meskipun pada kenyataanya pria itu sedang marah dan mencoba melakukan pembunuhan, dia tidak bisa dikatakan agresif karena senjatanya kosong. Sehingga tindakannya tidak berbahaya.

Maksud mempunyai peranan penting dalam penilaian kita tentang agresi. Karena itu, kita mendefinisikan agresi sebagai tindakan yang dimaksudkan untuk melukai orang lain. Konsep ini lebih sulit diterapkan, karena tidak semata-mata tergantung pada perilaku yang nampak.

Sering kali sulit untuk mengetahui maksud seseorang. Tetapi kita akan menerima batasan agresi dengan penuh arti jika kita memperhatikan maksud.

Perbedaan yang kedua adalah antara agresi antisosial dan prososial. Biasanya kita menganggap agresi sebagai sesuatu yang buruk. Memang, tindakan agresif yang timbul dengan maksud untuk melukai seseorang adalah hal yang buruk. Tetapi ada perilaku agresi yang baik.

Kita menghargai polisi yang telah menembak seorang teroris. Yang menjadi masalah apakah tindakan agresif melanggar atau mendukung norma sosial itu telah disepakati. Tindakan kriminal seperti membunuh, kekerasan dan pemukulan jelas melanggar norma sosial disebut antisosial. Sedangkan tindakan prososial adalah yang sesuai dengan hukum, seperti disiplin yang diterapkan orangtua atau kepatuhan terhadap komandan perang dianggap penting.

Beberapa tindakan agresif berada di antara agresi prososial dan agresi antisosial adalah agresi yang disetujui (sanctioned aggression). Ini adalah agresi yang antisosial tetapi masih disetujui oleh masyarakat. Contoh, seorang wanita yang melawan ketika diperkosa atau seorang pemilik toko yang memukul orang yang menyerangnya.

Perbedaan yang ketiga adalah antara perilaku agresi dan perasaan agresi. Misalnya, seperti rasa marah. Perilaku kita yang nampak belum berarti mencerminkan perasaan internal kita. Bisa saja, seseorang yang merasa sangat marah, tetapi tidak menampakkan usaha untuk melukai orang lain. Masyarakat tidak menyetujui sebagian besar bentuk perilaku agresif dan memang hal ini hanya bisa terjadi bila orang senangtiasa mengendalikan perasaan agresifnya.

Kita tidak dapat membiarkan seseorang memukul orang lain, merusak pintu, atau bertindak kasar. Masyarakat sangat mengekang perilaku semacam ini, sehingga sebagian besar orang, termasuk yang selalu marasa marah, jarang bertindak agresif.

Tips Menghadapi Anak dengan ADHD

 Apakah anak Anda sulit dalam memerhatikan sesuatu ataupun mengikuti perintah Anda, bermasalah untuk duduk diam ataupun bermain dengan tenang, dan selalu mengikuti keinginannya sendiri? Mungkin anak Anda menderita apa yang dikenal dengan ADHD atau Attention deficit-hyperactivity disorder. Bagaimana cara menghadapinya?


ADHD biasanya dialami oleh anak-anak, namun dapat pula menetap sampai anak beranjak dewasa. Sampai saat ini memang tidak ada pengobatan untuk menangani ADHD, namun kelainan ini dapat dihadapi dengan baik oleh orang tua.

Apabila anak Anda memiliki kondisi ADHD, Anda dapat mengikuti tips-tips berikut untuk menghadapi anak Anda:

1. Buatlah jadwal harian di rumah yang mudah diikuti oleh anak Anda untuk diingat dan diikuti. Pasanglah jadwal ini di tempat yang mudah dilihat oleh anak Anda.

2. Aturlah barang-barang anak Anda agar dapat mudah ditemukan, termasuk barang-barang sekolah, pakaian, atau mainan.

3. Ketika anak Anda sedang mencoba menyelesaikan suatu tugas, coba hilangkan pengalih perhatian seperti televisi, musik, ataupun komputer.

4. Jangan buat anak Anda bingung dengan banyak pilihan ketika memilih sesuatu seperti makanan, pakaian, ataupun mainan.

5. Berikan perintah kepada anak dengan kata-kata yang singkat dan jelas.

6. Buat suatu tujuan untuk anak Anda, dan berikan penghargaan apabila dia berhasil mencapai tujuan tersebut.

7. Ketika anak Anda berkelakuan tidak baik, hindari memberi hukuman dengan membentak atau dengan hukuman fisik.

8. Buat anak menghargai dirinya dengan mendorong atau mendukung anak untuk menguasai keahlian yang anak Anda hebat dalam hal tersebut.

Memiliki anak dengan ADHD mungkin agak lebih merepotkan. Hadapilah dengan sabar dan bijaksana, tuntun dia agar menjadi pribadi yang lebih baik dan menarik.

Sabtu, 26 Juni 2010

Ketahui Persepsi, Ilusi, dan Halusinasi

Kita tentu sering sekali mendengar istilah persepsi, ilusi, maupun halusinasi. Pada ilmu kejiwaan, kata-kata tersebut sangat akrab bagi mereka yang berkecimpung di dalamnya. Tapi apa sebenarnya persepsi, ilusi, dan halusinasi ditinjau dari sisi kejiwaan ?

Persepsi adalah hasil interaksi antara dua faktor, yaitu faktor rangsangan sensorik yang tertuju kepada individu atau seseorang dan faktor pengaruh yang mengatur atau mengolah rangsangan itu secara intra-psikis. faktor-faktor pengaruh itu dapat bersifat biologis, sosial, dan psikologis. Karena adanya proses pengaruh-mempengaruhi antara kedua faktor tadi, di mana di dalamnya bergabung pula proses asosiasi, maka terjadilah suatu hasil interaksi tertentu yang bersifat "gambaran psikis".

Ilusi adalah suatu persepsi panca indera yang disebabkan adanya rangsangan panca indera yang ditafsirkan secara salah. Dengan kata lain, ilusi adalah interpretasi yang salah dari suatu rangsangan pada panca indera. Sebagai contoh, seorang penderita dengan perasaan yang bersalah, dapat meng-interpretasikan suara gemerisik daun-daun sebagai suara yang mendekatinya. Ilusi sering terjadi pada saat terjadinya ketakutan yang luar biasa pada penderita atau karena intoksikasi, baik yang disebabkan oleh racun, infeksi, maupun pemakaian narkotika dan zat adiktif.

Ilusi terjadi dalam bermacam-macam bentuk, yaitu ilusi visual (penglihatan), akustik (pendengaran), olfaktorik (pembauan), gustatorik (pengecapan), dan ilusi taktil (perabaan).

Halusinasi adalah persepsi panca indera yang terjadi tanpa adanya rangsangan pada reseptor-reseptor panca indera. Dengan kata lain, halusinasi adalah persepsi tanpa obyek.
Halusinasi merupakan suatu gejala penyakit kejiwaan yang gawat (serius). Individu mendengar suara tanpa adanya rangsangan akustik. Individu melihat sesuatu tanpa adanya rangsangan visual, membau sesuatu tanpa adanya rangsangan dari indera penciuman.

Halusinasi sering dijumpai pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba. Halusinasi juga dapat terjadi pada orang normal, yaitu halusinasi yang terjadi pada saat pergantian antara waktu tidur dan waktu bangun. Hal ini disebut halusinasi hypnagogik.

Bermacam-macan bentuk halusinasi

Halusinasi akustik (pendengaran)
Halusinasi ini sering berbentuk :
  • Akoasma, yaitu suara-suara yang kacau balau yang tidak dapat dibedakan secara tegas
  • Phonema, yaitu suara-suara yang berbentuk suara jelas seperti yang berasal dari manusia, sehingga penderita mendengar kata-kata atau kalimat kalimat tertentu
Halusinasi visual (penglihatan)
Penderita melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Halusinasi visual sering menimbulkan ketakutan yang hebat pada penderita.

Halusinasi olfaktorik (pembauan)
Penderita membau sesuatu yang tidak dia sukai. Halusinasi ini merupakan gambaran dari perasaan bersalah penderitanya.

Halusinasi gustatorik (pengecap)
Halusinasi gustatorik murni jarang dijumpai, tetapi sering terjadi bersama-sama dengan halusinasi olfaktorik.

Halusinasi taktil (perabaan)
Halusinasi ini sering dijumpai pada pencandu narkotika dan obat terlarang.

Halusinasi haptik
Halusinasi ini merupakan suatu persepsi, di mana seolah-olah tubuh penderita bersentuhan secara fisik dengan manusia lain atau benda lain. Seringkali halusinasi haptik ini bercorak seksual, dan sangat sering dijumpai pada pencandu narkoba.

Halusinasi kinestetik
Penderita merasa bahwa anggota tubuhnya terlepas dari tubuhnya, mengalami perubahan bentuk, dan bergerak sendiri. Hal ini sering terjadi pada penderita Schizophrenia dan pencandu narkoba.

Halusinasi autoskopi
Penderita seolah-olah melihat dirinya sendiri berdiri di hadapannya.
Penderita Schizophrenia sangat perlu dikasihani karena penderitaan yang dialaminya. Tetapi mengapa banyak orang memilih untuk mengubah hidupnya yang indah dan berharga dengan memakai narkoba dan mengalami berbagai macam gangguan kejiwaan yang serius ? Tak seorangpun yang tahu ...

Kebohongan dan Popularitas


Psikolog dari Universitas Massachusetts, Amerika Serikat, Robert S. Feldman menemukan adanya hubungan antara kebohongan dan popularitas di kalangan pelajar (anak muda). Penelitian yang dilakukan Robert S. Feldman ini dimuat dalam edisi terbaru Journal of Nonverbal Behavior.

"Kami menemukan bahwa kebohongan yang dilakukan oleh pelajar sebenarnya menunjukkan bahwa pelajar tersebut memiliki kemampuan kontrol sosial yang tinggi", demikian kata Feldman.

Feldman melakukan penelitian terhadap 32 orang tua pelajar tingkat menengah dan atas yang berusia antara 11 hingga 16 tahun, dan memberikan kuesioner yang berisi tentang berbagai informasi mengenai aktivitas anak-anak mereka, hubungan sosial, serta kemampuan anak-anak mereka di sekolah. Berdasarkan atas data-data itu, para pelajar dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu kelompok yang memiliki tingkat sosialisasi yang rendah, dan kelompok yang memiliki tingkat sosialisasi yang tinggi. Para pelajar dalam dua kelompok tersebut diminta satu persatu untuk melakukan tes terhadap rasa yang sedap pada minuman yang manis, serta minuman masam dan minuman yang tidak sedap. Kemudian mereka diminta untuk meyakinkan para pengawas bahwa mereka menyukai atau tidak menyukai apa yang mereka minum. Ini membuat para pelajar tersebut membuat satu pernyataan yang benar dan satu pernyataan yang bohong.

Kegiatan itu direkam dalam bentuk video dan diedit secara seimbang menjadi bagian-bagian tertentu. Kepada 48 orang mahasiswa diperlihatkan rekaman ke-64 kegiatan tes itu untuk mengevaluasi efektifitas para pelajar mengekspresikan reaksi mereka saat mencicipi minuman yang disajikan dalam tes. Hasilnya ternyata bertentangan dengan tes minum yang dilakukan, umur, jenis kelamin para pelajar yang dites, dan kemampuan sosialisasi seperti yang dikatakan orang tua pra pelajar yang menjalani tes.

"Kami ingin mendapatkan bahwa kemampuan sosialisasi yang tinggi akan membuat seseorang lebih mudah memperdayakan orang lain, atau bahwa menjadi seorang pembohong besar akan membuat seseorang semakin terkenal", kata Feldman.

Penelitian tersebut menunjukkan bahwa remaja adolesen lebih mampu melakukan kebohongan dibandingkan dengan remaja yang lebih muda. Remaja putri juga didapati lebih bisa melakukan kebohongan dibanding remaja pria. Pada semua tingkatan usia dan jenis kelamin, mereka yang memiliki kemampuan sosialisasi yang lebih tinggi ternyata lebih berpotesial untuk menjadi pembohong besar. Saat berbohong, mereka lebih mampu mengendalikan ekspresi wajah, gerakan tubuh, intonasi suara, serta kontak mata. Sedangkan mereka yang kurang bagus kemampuan sosialisasinya, mengalami banyak kesulitan dalam mengontrol perilakunya saat berbohong.

"Penelitian ini menunjukkan kepada kita bahwa tidak realistis jika kita selalu berharap bahwa manusia akan selalu berkata jujur. Sebenarnya kita tidak ingin menerima kenyataan ini. Anak-anak pada usia muda berpikir untuk selalu bersopan santun dan berkata manis dalam segala situasi, meskipun sebenarnya yang mereka katakan bukanlah suatu kejujuran yang sebenarnya. Dengan begitu, mereka dapat diterima dengan baik oleh lingkungannya, semakin mendapat tempat, dan semakin populer", demikian kata Feldman.

Efek Kata Positif Dan Negatif


Sebaiknya kita semua mulai mengendalikan Kata-kata yang keluar dari mulut kita dengan Kata-Kata yang Positif dan Baik. Setelah melihat-lihat info tentang pengaruh Kata-Kata Negatif terhadap Air yang ditulis dalam buku The Hidden Messages in Water karya Masaru Emoto dan pada halaman 31 buku tersebut disebutkan tentang banyaknya orang yg melakukan percobaan,kita juga dapat melakukannya dengan nasi, sbb:



1. Tempatkan Nasi sisa yg sdh didiamkan semalaman kedalam 2 toples dgn jumlah yg sama, kemudian ditutup rapat.
2. Masing-masing toples di tempelin label yg berisi kata2 sbb:
3. Toples A : Kamu Pintar, Cerdas, Cantik, Baik, Rajin, Sabar, Aku Sayang Padamu, Aku Senang Sekali Melihatmu, Aku Ingin Selalu di dekatmu, I LOVE YOU, Terima Kasih.
4. Toples B : Kamu Bodoh, Goblok, Jelek, Jahat, Malas, Pemarah, Aku Benci Melihatmu, Aku Sebel Tidak mau dekat dekat kamu
5. Botol 2 ini saya letakkan terpisah dan pada tempat yg sering dilihat, suruh beberapa orang untuk untuk membaca label pada botol tersebut setiap kali melihat botol2 tersebut.
6. Dan inilah yang terjadi pada nasi tersebut setelah 1 minggu kemudian :


Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Negatif ternyata cepat sekali berubah menjadi busuk dan berwarna hitam dgn bau yg tidak sedap.. Sedangkan Nasi dalam botol yg di bacakan kata-kata Positif masih berwarna putih kekuningan dan baunya harum seperti ragi.

Nah Silahkan teman-teman mencobanya sendiri. Kalau di buku di katakan ada yg mencoba dgn tiga botol dimana botol ketiga tidak di beri label apa2 alias diabaikan / tidak diperdulikan, dan ternyat beras dlm botol yg diabaikan membusuk jauh lebih cepat dibandingkan botol yg dipapar kata Kamu Bodoh Bayangkan apa yang akan terjadi dengan anak-anak kita, pasangan hidup kita, rekan-rekan kerja kita, dan orang-orang disekeliling kita, bahkan binatang dan tumbuhan disekeliling kita pun akan merasakan efek yang ditimbulkan dari getaran-getaran yg berasal dari pikiran, dan ucapan yang kita lontarkan setiap saat kepada mereka.


Maka sebaiknya selalulah sadar dan bijaksana dalam memillih kata-kata yg akan keluar dari mulut kita, demikian juga kendalikanlah pikiran-pikiran yg timbul dalam batin kita.
Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua.

Note : jika anda merasa tulisan ini bermanfaat utk orang lainnya silahkan forward sebanyak2nya kepada rekan2 anda, semoga dapat menimbulkan hal yg bermanfaat buat mereka. Terima kasih.

Penyakit Mental Manusia

Wahhh Ternyata Manusia zaman sekarang sangat banyak sekali yang menderita penyakit Mental. Tapi sayangnya sangat banyak yang tidak tahu bahwa penyakit mental ini dideritanya sebelum membaca artikel ini. 


Ini dia penyakit mental manusia yang fenomenal itu




1. Menyalahkan orang lain
Itu penyakit P dan K, yaitu Primitif dan Kekanak-kanakan.
Primitif. Menyalahkan orang lain adalah pola pikir orang primitif. Di pedalaman Afrika, kalau ada orang yang sakit, yang Dipikirkan adalah: "Siapa nih yang nyantet?" Selalu "siapa", Bukan "apa" penyebabnya. Bidang kedokteran modern selalu mencari tahu "apa" sebabnya, bukan "siapa". Jadi kalau kita berpikir menyalahkan orang lain, itu sama dengan sikap primitif. Pakai koteka aja deh, nggak usah pakai dasi dan jas. Kekanak-kanakan. Kenapa? Anak-anak selalu nggak pernah mau disalahkan. Kalau ada piring yang jatuh, "Adik tuh yang salah", atau, "Mbak tuh yang salah". Anda pakai celana monyet aja kalau bersikap begitu. Kalau kita manusia yang berakal dan dewasa selalu akan mencari sebab terjadinya sesuatu.

2. Menyalahkan diri sendiri
Menyalahkan diri sendiri bahwa dirinya merasa tidak mampu. Ini berbeda dengan mengakui kesalahan. Anda pernah mengalaminya? Kalau anda bilang tidak pernah, berarti anda bohong. "Ah, dia sih bisa, dia ahli, dia punya jabatan, dia berbakat, dan sebagainya, Lha, saya ini apa ?, wah saya nggak bisa deh. Dia S3, lha, saya SMP, wah nggak bisa deh. Dia punya waktu banyak, saya sibuk, pasti nggak bisa deh". Penyakit ini seperti kanker, tambah besar, besar di dalam mental diri sehingga bisa mencapai "improper guilty feeling".

Jadi walau yang salah partner, anak buah, atau bahkan atasan, berani bilang, "Saya kok yang memang salah, tidak mampu, dan sebagainya". Penyakit ini pelan-pelan bisa membunuh kita. Merasa inferior, kita tidak punya kemampuan. Kita sering membandingkan keberhasilan orang lain dengan kekurangan kita, sehingga keberhasilan orang lain dianggap Wajar karena mereka punya sesuatu lebih yang kita tidak punya.

3. Tidak punya goal atau cita-cita
Kita sering terpaku dengan kesibukan kerja, tetapi arahnya tidak jelas. Sebaiknya kita selalu mempunyai target kerja dengan milestone. Buat target jangka panjang dan jangka pendek secara tertulis. Ilustrasinya kayak gini: Ada anjing jago lari yang sombong. "Apa sih yang nggak bisa saya kejar, kuda aja kalah sama saya". Kemudian ada kelinci lompat-lompat, kiclik, kiclik, kiclik. Temannya bilang, “Nah tuh ada kelinci, kejar aja". Dia kejar itu kelinci, wesss...., kelinci lari lebih kencang, anjingnya ngotot ngejar dan kelinci lari sipat-kuping (sampai nggak dengar / peduli apa-apa), dan akhirnya nggak terkejar, kelinci masuk pagar. Anjing kembali lagi ke temannya dan diketawain. "Ah, lu, katanya jago lari, sama kelinci aja nggak bisa kejar. Katanya lu paling kencang". "Lha dia goalnya untuk tetap hidup sih, survive, lha gua goalnya untuk fun aja sih". Kalau "GOAL" kita hanya untuk "FUN", isi waktu aja, ya hasilnya cuma terengah-engah saja.

4. Mempunyai "goal", tapi ngawur mencapainya
Biasanya dialami oleh orang yang tidak "teachable". Goalnya salah, focus kita juga salah, jalannya juga salah, arahnya juga salah. Ilustrasinya kayak gini : ada pemuda yang terobsesi dengan emas, karena pengaruh tradisi yang mendewakan emas. Pemuda ini pergi ke pertokoan dan mengisi karungnya dengan emas dan seenaknya ngeloyor pergi. Tentu saja ditangkap polisi dan ditanya. Jawabnya, "Pokoknya saya mau emas, saya nggak mau lihat kiri-kanan".

5. Mengambil jalan pintas (shortcut)
Keberhasilan tidak pernah dilalui dengan jalan pintas. Jalan pintas tidak membawa orang ke kesuksesan yang sebenarnya, karena tidak mengikuti proses. Kalau kita menghindari proses, ya nggak matang, kalaupun matang ya dikarbit. Jadi, tidak ada tuh jalan pintas. Pemain bulutangkis Indonesia bangun jam 5 pagi, lari keliling Senayan, melakukan smash 1000 kali. Itu bukan jalan pintas. Nggak ada orang yang leha-leha tiap hari pakai sarung, terus tiba- tiba jadi juara bulu tangkis. Nggak ada! Kalau anda disuruh taruh uang 1 juta, dalam 3 minggu jadi 3 juta, masuk akal nggak tuh? Nggak mungkin!. Karena hal itu melawan kodrat.

6. Mengambil jalan terlalu panjang, terlalu santai
Analoginya begini: Pesawat terbang untuk bisa take-off, harus mempunyai kecepatan minimum. Pesawat Boeing 737, untuk dapat take- off, memerlukan kecepatan minimum 300 km/jam. Kalau kecepatan dia cuma 50 km/jam, ya Cuma ngabis-ngabisin avtur aja, muter-muter aja. Lha, kalau jalannya runwaynya lurus anda cuma pakai kecepatan 50 km/jam, ya nggak bisa take-off, malah nyungsep iya. Iya kan?

7. Mengabaikan hal-hal kecil
Dia maunya yang besar-besar, yang heboh, tapi yang kecil-kecil nggak dikerjain. Dia lupa bahwa struktur bangunan yang besar, pasti ada komponen yang kecilnya. Maunya yang hebat aja. Mengabaikan hal kecil aja nggak boleh, apalagi mengabaikan orang kecil.

8. Terlalu cepat menyerah
Jangan berhenti kerja pada masa percobaan 3 bulan. Bukan mengawali dengan yang salah yang bikin orang gagal, tetapi berhenti pada tempat yang salah. Mengawali dengan salah bisa diperbaiki, tetapi berhenti di tempat yang salah repot sekali.

9. Bayang-bayang masa lalu
Wah, puitis sekali, saya suka sekali dengan yang ini. Karena apa? Kita selalu penuh memori kan? Apa yang kita lakukan, masuk memori kita, minimal sebagai pertimbangan kita untuk langkah kita berikutnya. Apalagi kalau kita pernah gagal, nggak berani untuk mencoba lagi. Ini bisa balik lagi ke penyakit nomer-3. Kegagalan sebagai akibat bayang-bayang masa lalu yang tidak terselesaikan dengan semestinya. Itu bayang-bayang negatif. Memori kita kadang- kadang sangat membatasi kita untuk maju ke depan. Kita kadang-kadang lupa bahwa hidup itu maju terus. "Waktu" itu maju kan?. Ada nggak yang punya jam yang jalannya terbalik? Nggak ada kan? Semuanya maju, hidup itu maju. Lari aja ke depan, kalaupun harus jatuh, pasti ke depan kok. Orang yang berhasil, pasti pernah gagal. Itu memori negatif yang menghalangi kesuksesan.

10. Menghipnotis diri dengan kesuksesan semu
Biasa disebut Pseudo Success Syndrome. Kita dihipnotis dengan itu. Kita kalau pernah berhasil dengan sukses kecil, terus berhenti, nggak kemana-mana lagi. Sudah puas dengan sukses kecil tersebut. Napoleon pernah menyatakan, "Saat yang paling berbahaya datang bersama dengan kemenangan yang besar". Itu saat yang paling berbahaya, karena orang lengah, mabuk kemenangan. Jangan terjebak dengan goal-goal hasil yang kecil, karena kita akan menembak sasaran yang besar, goal yang jauh. Jangan berpuas diri, ntar jadi sombong, terus takabur.

Rabu, 23 Juni 2010

Hati-hati dengan pikiran ANDA !


Ooopsss Judul ini tidak terlalu seram seperti yang anda bayangkan anda tidak perlu berhati-hati hanya saja anda harus waspada hahahahahhahaha. oke lanjut.

PIKIRAN manusia mempunyai kekuatan yang luar biasa, dan pikiran bawah sadar memegang peranan yang jauh lebih besar dari pada pikiran sadar.

Pikiran sadar hanya berpengaruh sekitar kurang lebih 12 persen, sementara pengaruh pikiran bawah sadar memegang kendali hidup manusia sekitar 88 persen. Pikiran manusia ibarat pemancar yang menghasilkan getaran gelombang energi yang dipancarkan ke segala arah. Dan getaran energi ini akan direspon oleh kekuatan energi yang jauh lebih besar yaitu energi alam semesta. Energi alam semesta mengembalikan jauh lebih besar setiap gelombang energi yang kita pancarkan baik kepada kita ataupun kepada orang lain yang memiliki gelombang pikiran yang sama.

Mungkin anda pernah mengalami suatu kejadian, saat sedang melamun atau memikirkan seseorang, tiba-tiba orang yang dilamunkan itu menghubungi anda. Atau ketika menghayal ingin memiliki sesuatu dan hayalan itu yang disimpan di pikiran alam bawah sadar bisa terwujud di kemudian hari tanpa kita sadari. Itulah kekuatan pikiran alam bawah sadar dan pikiran sadar manusia.

Di alam semesta, energi hanya terdiri dari dua macam, yakni energi positif dan energi negatif. Demikian pula dengan pikiran manusia hanya ada pikiran positif dan pikiran negatif yang menghasilkan getaran gelombang energi yang akan mempengaruhi kehidupan manusia.

Sadar atau tidak, setiap pikiran yang kita hasilkan akan sangat berpengaruh dengan terbentuknya getaran gelombang energi yang menyelimuti kita, yang sering disebut dengan aura tubuh. Bila kita sering berpikir negatif maka aura tubuh yang menyelimuti kitapun menjadi negatif pula. Dan bila kita selalu berpikir positif, maka aura tubuh yang menyelimuti kita menjadi positif. Kalau tidak percaya, bisa dibuktikan dengan foto aura.

Contoh pikiran yang membuat gelombang energi menjadi negatif adalah perasaan sedih, kecewa, putus asa, khawatir, ragu-ragu, benci dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, tidaklah heran bila orang yang selalu memelihara pikiran negatif itu maka hidupnya diliputi dengan hal-hal yang negatif juga, apakah halangan dalam bekerja atau halangan dalam usaha untuk mendapatkan rejeki atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan seperti selalu sial.

Orang yang selalu berpikir positif, riang gembira, optimis dan penuh rasa syukur maka hidupnya pun selalu dipenuhi dengan energi positif. Sebab, setiap apa pun yang dikerjakan atau dilakukan akan berbuah menjadi suka cita. Dalam melaksanakan pekerjaan, seberat apapun pekerjaan itu semua menjadi lebih mudah untuk diselesaikan.

Untuk itu kita harus memelihara pikiran positif. Menyelaraskan pikiran sadar dan pikiran bawah sadar menjadi satu kesatuan gelombang energi yang positif. Bila pikiran kita menjadi ragu-ragu cepatlah rubah menjadi pikiran optimis. Bila kita sedih cepatlah merubah kesedihan itu menjadi kegembiraan. Bila ada rasa khawatir maka relakan atau pasrahkanlah semuanya kedalam kehendak Yang Kuasa, yang menguasai alam semesta, yakni Allah sendiri.

Setiap apa yang kita pikirkan atau dihayalkan dan kita beri perhatian lebih, maka cepat atau lambat alam semesta pun akan meresponsnya jauh lebih besar pula. Sudah saatnya berpikir yang baik, berbicara yang baik dan berprilaku yang baik, agar alam semesta memberi kebaikan dalam kehidupan ini.

Memahami dan Kupas Tuntas Tentang STRESS


Dewasa ini setiap orang berbicara tentang stres. Kita mendengar topik ini sebagai bahan pembicaraan sehari-hari, baik di radio, televisi, surat kabar dan diberbagai konferensi maupun di kalangan Universitas. Sayangnya hanya sedikit saja orang yang mengerti konsep stres yang benar. Manager menganggap stres sebagai frustasi atau ketegangan emosi; pengatur lalu lintas pesawat berpendapat sebagai problem konsentrasi; seorang remaja yang kandas cita-citanya dan para atlit yang gagal berprestai karena ketegangan otot. Secara umum pengertian stres adalah suatu bentuk ketegangan yang mempengaruhi fungsi alat-alat tubuh. Kalau ketegangan itu berlebihan sehingga menggangu fungsi alat-alat tubuh tadi, maka keadaan demikian disebut dengan istilah distres. Stres dalam kehidupan tidak dapat dihindarkan. Masalahnya adalah bagaimana manusia hidup dengan stres tanpa harus mengalami distres. Perubahan-perubahan sosial yang cepat sebagai konsekuensi modernisasi mempunyai dampak pada kehidupan. Tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, pada gilirannya dapat menimbulkan ketegangan atau stres pada dirinya. Stres sendiri merupakan hasil dari perkembangan teknologi yang demikian cepatnya dalam abad ke duapuluh satu ini, suatu ironi kehidupan. Manusia menciptakan berbagai macam produk untuk meningkatkan taraf hidupnya, untuk hidup lebih efisien, namun dalam proses memproduksi berbagai macam produksi, manusia harus menghadapi berbagai macam kondisi, yang dapat menimbulkan stres yang lebih banyak.

Seorang yang menderita stres, selain terwujud dalam berbagai macam penyakit, dapat pula terungkap melalui ketidak mampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga menderita gangguan kecemasan, depresi dan gangguan psikosomatik. Penderitaan fisik dan/atau psikik menyebabkan orang tak dapat berfungsi secara wajar, tak mampu berprestasi tinggi dan sering menjadi masalah bagi lingkungannya (di rumah, di tempat kerja atau lingkungan sosial lain), merupakan akibat dari stres yang berkelanjutan.

Makalah ini berupaya membahas masalah stres dan upaya penanggulangannya. Mula-mula akan dibahas arti dari stres, jenis stres, dampaknya terhadap individu. Akhirnya akan dijelaskan berbagai macam cara atau metode yang dapat dilakukan sebagai upaya penanggulangan stres.

*
ARTI STRES

Istilah stres dalam fisika diartikan sebagai penggunaan kekuatan yang cukup besar terhadap suatu obyek atau sistem untuk merusaknya atau merubah bentuknya. Herbert Benson dalam bukunya “The Relaxation Response” memberi batasan stres sebagai “enviromental demands that require behavioral adjustment”. Batasan ini memberikan arti yang sama kepada stres sebagaimana artinya dalam fisika yaitu adanya suatu kekuatan di luar obyek yang terkena kekuatan tersebut. Dalam obyek timbul ketegangan tertentu untuk dapat mempertahankan bentuknya. Pada manusia kekuatan lingkungan juga menimbulkan ketegangan. Untuk dapat bertahan manusia perlu menyesuaikan perilaku dirinya. Jika tak berhasil dalam penyesuaian dirinya ia akan berubah bentuknya atau akan hancur.

Yang kurang diperhatikan dalam batasan di atas ialah kemampuan kognitif manusia. Manusia bukan merupakan organisasi yang secara refleks otomatis memberikan reaksi. manusia memiliki cognitive – appraisal system (Woolfolk & Richardson, 1979) sehingga ia memberikan arti kepada apa yang terjadi di lingkungannya. Peritiwa atau kejadian di sekitar kita perlu kita alami atau hayati sebagai suatu stres berdasarkan arti atau interpretasi yang kita berikan terhadap peristiwa tersebut, bukan karena peristiwa itu sendiri. Misalnya pelamar menghadapi wawancara seleksi. Ada pelamar yang menghayati wawancara seleksi ini sebagai suatu stres, pelamar lain sama sekali tak merasakannya. Yang merasakan wawancara seleksi sebagai suatu stres memberikan arti bahwa wawancara seleksi ini dapat merubah kehidupannya. Kalau hasil wawancara diterima, ia akhirnya akan mendapat pekerjaan. Jadi lingkungan hanya memberikan tuntutan (yang menimbulkan stres), jika tuntutan tersebut dipersiapkan atau dihayati sebagai tuntutan. Tuntutan juga tidak akan menimbulkan stres, jika tuntutan tersebut dipersepsikan sebagai tak berarti, atau jika tak ada suatu akibat apa pun.

Seorang tenaga kerja melanggar suatu peraturan tak mengalami pelanggarannya sebagai suatu stres, karena melihat tak akan ada sanksi terhadap perbuatannya. Selain tuntutan lingkungan harus dipersiapkan sebagai tuntutan dan dipersepsikan akan mempunyai akibat yang merugikan, timbulnya stres juga ditentukan oleh sejauh mana seseorang menganggap bahwa ia dapat atau mampu memberikan jawaban yang berhasil terhadap tuntutan tersebut. Seorang salesman yang harus mencapai sasaran penjualan produk minimum dalam satu bulan, tak akan mengalami stres jika ia merasa yakin ia mampu menjual produk lebih banyak dari yang ditentukan. Sebaliknya jika ia merasa tak mampu mencapai sasaran tersebut, karena berbagai macam hal (misalnya belum berpengalaman, atau daerah penjualannya “kering” dan sebagainya), maka ia akan mengalami stres. Dapat disimpulkan bahwa stres bukan terletak di luar diri kita, di lingkungan kita, melainkan terletak dalam diri kita sendiri.

Aspek lain dari stres ialah bahwa stres membuat organisme waspada, siaga atau aktif, menggerakkan organisme. Penggerakan ini dapat bercorak intelektual, emosional, faali, atau perilaku. Seorang staf dari bagian penelitian dan pengembangan yang mengalami stres karena masalah kualitas produk yang harus ditingkatkan dapat mencapai tingkat kesiagaan intelektual yang tinggi, lebih tinggi dari biasanya. Jika tenaga kerja merasa terancam akan kena Pemutusan Hubungan Kerja, akan timbul reaksi emosional.

Pergerakan faali akan terjadi setiap kali orang mengalami stres. Bila terjadi kebakaran maka orang langsung memperhatikan bentuk perilaku penyelamatan (memadamkan kebakaran atau lari). Pergerakan yang sering dikaitkan dengan stres adalah fight-or-flight-response (jawaban lawan – atau – lari). Jawaban lawan-atau-lari merupakan pola terkoordinasi dari jawaban-jawaban yang terjadi jika badan menghadapi suatu keadaan darurat. Secara umum dapat dikatakan bahwa orang dapat bereaksi menghadapi (melawan) stres atau menghindari (meninggalkan/lari) dari stres.

Sebagai kesimpulan dari uraian di atas dapat diberikan batasan dari Woolfolk & Richardson (1979) yaitu bahwa stres adalah suatu persepsi dari ancaman atau dari suatu bayangan akan adanya ketidak senangan, yang menggerakkan, menyiagakan, atau membuat aktif organisme.

*
JENIS STRES

1. Stres dapat bersifat organobiologik (fisik), seperti :

1. kelelahan fisik, seorang karyawan swasta yang kuliah lagi.
2. rudapaksa fisik, kecelakaan yang menyebabkan kelumpuhan pada seseorang.
3. gizi kurang (malnutrition), seperti anak Somalia dengan tatapan mata yang sayu.
4. penyakit infeksi, penyakit tipus sering diikuti dengan tingkah laku sangat gelisah.
5. tindakan operasi, operasi payudara dapat menyebabkan stres berat pada seorang wanita.

2. Stres juga dapat bersifat psiko-edukatif.

Ini berarti ia berasal dari alam psikologik (kejiwaan) dan alam pendidikan (edukasi) dari individu yang bersangkutan. Walaupun jenis-jenis stres itu dapat disebutkan satu demi satu, perlu diketahui bahwa semua jenis stres itu berpengaruh secara menyeluruh (integratif) terhadap perilaku individu. Dengan demikian, tidak jarang dapat ditemukan suatu “pola stres” tertentu :

i) Berbagai konflik dan frustasi yang berhubungan dengan kehidupan urban/modern.

* konflik menantu dan mertua yang berkelanjutan, karena berbagai ketidakcocokan padahal tinggal bersama.
* ibu-rumah tangga yang frustasi tidak boleh bekerja lagi padahal berpendidikan tinggi.

ii) Berbagai kondisi yang mengakibatkan sikap atau perasaan “rendah diri” sehingga individu “benar-benar” merasa dirinya terpukul “Antara lain dapat disebabkan kegagalan dan rasa rendah diri di mana terasa sekali bahwa “ideal yang diidam-idamkan” tidak mungkin tercapai, contoh: remaja putri yang tidak berhasil dalam sipenmaru.

iii) Berbagai kondisi kehilangan “status” dan perasaan dirinya “cacat” atau “habis riwayatnya”. Umpamanya bila orang benar diberhentikan dari posisinya, benar kehilangan sebagian besar keuangannya yang dihimpunnya selama hidupnya, benar kehilangan kawan karib/kawan seperjuangan/istri atau suami yang sangat dicintainya. Begitu pula seorang suami yang tertekan karena karier dan penghasilan istri melesat tinggi dibandingkan dengan dirinya.

iv) Berbagai kondisi iri hati karena dalam membandingkan diri dengan orang lain / pihak lain (status, posisi, kekayaan, dll). Misalnya seorang karyawan yang mempunyai kemampuan dan pendidikan lebih tinggi hanya menduduki jabatan yang lebih rendah, sedangkan yang berada diposisi tersebut kurang kemampuannya tetapi masih ada hubungan keluarga dengan pimpinan kantor.

v) Berbagai kondisi kekurangan yang dihayati sebagai sesuatu cacat yang menentukan kehidupan, umpama: penampilan fisik, jenis kelamin, usia, intelegensi, kondisi cacat (handicap). Misalnya seorang ibu walaupun cukup menarik tetap merasa kurang karena hidungnya yang kurang mancung.

vi) Berbagai kondisi perasaan bersalah/berdosa. Tidak jarang berhubungan dengan kode moral etik yang dijunjung tinggi secara pribadi, tetapi gagal dianut dalam praktek. Seseorang yang tergoda orang ketiga sewaktu pasangannya sedang tugas belajar kemudian merasa berdosa karena menghianati suaminya.

*
3. Stres sosio-kultural

1. Kehidupan modern menempatkan individu-individu dalam suatu “kancah stres sosio-kultural” yang cukup besar. Perubahan-perubahan sosial / ekonomi dan sosial budaya berdatangan secara bertubi-tubi. Berbagai kondisi stres dapat dikemukakan secara lebih terperinci, diantaranya :
 

2. Berbagai fluktuasi ekonomi dan akibatnya (menciutnya anggaran rumah tangga; pengangguran; kegelisahan tertentu yang menimpa pribadi individu maupun kelompok, dan lain-lain). Bayangkan seorang istri yang harus mengatur gaji untuk kebutuhan 1 (satu) bulan semakin bingung karena kenaikan gaji yang diterima tidak memadai dengan kenaikan barang kebutuhannya.
 

3. Kesenjangan hidup keluarga
 

4. Berbagai indikator sosial kultural dapat dipergunakan untuk menilai hal tersebut, diantaranya jumlah perceraian; konflik yang mengakibatkan keretakan rumah tangga, berbagai kekecewaan dan sebagainya. Pengaruh urbanisasi dan modernisasi dengan peningkatan tuntutan dan efisiensi hidup dan finansiil / materiil tidak jarang melandasi kehidupan keluarga. Demikian pula tidak terpenuhinya hal-hal di bidang lain, “peranan” yang diharapkan dijalankan oleh pihak suami/istri mertua/orang tua/anak/menantu dan lain-lain.
 

5. Ketidakpuasan bekerja
 

6. Dalam hubungan dengan kepuasan bekerja ternyata cukup banyak orang menganggap hal itu hanya “sekedarnya” apa boleh buat “merasa terpaksa karena tuntutan hidup”, sehingga mungkin tidak lebih dari 1/4 atau 1/3 jumlah tenaga kerja benar-benar yakin bahwa ia memperoleh kepuasan bekerja dalam menjalankan profesi/pekerjaannya. Salah satu faktor tersusupnya secara makin infiltratif yang disebut “teknologi modern” (menengah atau tinggi) yang makin menggolong-golongkan individu dalam segmen-segmen kerja yang anonim tanpa kemungkinan kreativitas yang sungguh-sungguh kecuali mengikuti petunjuk-petunjuk yang sudah dibakukan secara ketat. Karena itu pengaruh dan fungsi kesehatan jiwa makin terasa penting.
 

7. Persaingan yang tajam, keras dan kadang tidak sehat
 

8. Sukses yang dicapai berbagai orang tidak selalu disebabkan karena keunggulan-keunggulan yang obyektif. Bila latar belakang itu diketahui oleh lingkungan luas, maka sukses “semu” yang dicapainya itu dapat menimbulkan stres-stres tertentu. Oleh sebab itu, mungkin suatu pendekatan yang lebih merata dan “sportif” dapat lebih mengikat hati, dihargai dan mempesona. Walaupun demikian, dalam masyakarat umum yang dijadikan “idola dan idealisme” sering mereka yang sudah berhasil menggondol hadiah utama atau posisi puncak.
 

9. Diskriminasi
 

10. Walaupun telah dibuka kesempatan yang sama antara pria dan wanita, kadang-kadang masih dijumpai diskriminasi dalam karier untuk tenaga kerja wanita yang tentunya dapat menghambat potensi individu tersebut.
 

11. Perubahan sosial yang cepat
 

12. Perubahan cepat tidak senantiasa perlu berakibat buruk, bila disertai dengan penyesuaian yang memadai di bidang etik dan moral konvensional. Bila kesejajaran ini tidak harmonis, maka pola kehidupan konvensional akan senantiasa merasa terancam dengan berbagai akibat yang tidak diharapkan. Dalam kondisi terburuk, maka nilai-nilai materialistik akan mendominasi sehingga nilai-nilai religius – moralitik – spiritualistik terpengaruh dan melemah karenanya. Kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya “benturan konflik”. Sebagian diungkapkan, dan untuk sebagian sekedar disimpan dalam hati untuk ditanggung dalam alam perasaan individu atau kelompok.

*
KEPRIBADIAN
Yaitu kumpulan corak kebiasaan yang digunakan seseorang untuk bereaksi terhadap rangsang baik yang berasal dari luar maupun dari dalam dan corak kebiasaan ini bersifat khas pada masing-masing individu.

Corak kepribadian yang relatif mudah atau peka ialah :

1. Orang yang bersifat hati-hati, takut gagal, takut memperoleh hinaan dan kesalahan.
2. Seseorang workaholic, seseorang yang senang sekali bekerja (tipe A)
3. Seseorang dengan kebutuhan untuk keberhasilan yang tinggi.
4. Seseorang yang kaku dalam proses berpikirnya, kurang lentur (rigid)
5. Orang yang sedang mengalami krisis tengah umur (midlife-crisis)


TANGGAPAN TUBUH TERHADAP STRES (Daya Adaptasi).

Menurut Selye, stres merujuk pada suatu reaksi yang kompleks di pihak organisme terhadap pengaruh atau dampak non-spesifik dari lingkungan (pengaruh atau dampak itu dinamakan “stresor” atau “stimulus”). Sesuai dengan berat ringannya stres dan lama-singkatnya stres berlangsung, tubuh menanggapinya dalam tiga tahap.

*
1. Tahap “reaksi peringatan atau alarm” (tanggapan terhadap bahaya).

Tanggapan ini berfungsi untuk mengerahkan sumber daya tubuh melawan stres. Pada awal tanggapan terhadap bahaya itu, untuk sesaat reaksi tubuh turun di bawah normal. Misalnya, tekanan darah, detak jantung, pernapasan berkurang. Tetapi reaksi tubuh itu segera berbalik naik. Darah mengalir lebih cepat, jantung berdetak lebih cepat, pernafasan lebih cepat, keringat banyak keluar. Hal ini terjadi misalnya waktu kita menghadapi keadaan darurat misalnya hampir terlanggar kendaraan waktu mau menyeberang jalan. Pada tahap ini, biasanya orang berjuang mengatasi stres dengan melawan (fight) atau lari (flight) dari sumber stres. Reaksi tubuh terhadap stres yang tinggi ini tak mungkin bertahan lama. Maka bila stres terlalu keras dan tak terhindarkan, serta reaksi tubuh yang intens tetap tak berkurang, organisme tubuh dapat hancur dalam beberapa saat, jam atau hari. Jika tahap ini dapat diatasi, maka menyusul :

*
2. Tahap “adaptasi atau resistensi”

Gejala-gejala semula menghilang. Terjadi penyesuaian dengan perubahan lingkungan, dan bersangkutan dengan ini terciptalah suatu peninggian “daya tahan”. Dampak stresor atas organisme berkurang atau dinetralisasi. Tubuh tidak banyak menunjukkan gejala-gejala stres, seolah-olah biasa saja. Tetapi tubuh yang sudah menahan stres itu menjadi lemah jika menghadapi stres baru, sehingga mudah terkena penyakit.

*
3. Tahap “kelelahan” (exhaustion)

Cadangan adaptasi yang tersedia dalam organisme telah terpakai habis. Sekarang timbul penyakit misalnya hipertensi, tukak lambung, encok, asthma, reaksi allergi, penyakit jantung dan disebut sebagai “penyakit adaptasi”.

*
DAMPAK STRES

Orang yang mengalami stres dapat mengalaminya hanya untuk sementara waktu saja atau dapat untuk waktu lama. Pada tahap yang terakhir stres psikologik akan menampakkan diri dalam bentuk sakit fisik dan sakit psikis. Kesehatan jiwa terganggu. Orang dapat menjadi agresif, dapat menjadi depresi, dapat menderita neurosis cemas, dapat menderita gangguan psikosomatik, dapat tidak sehat badan, yaitu menderita penyakit fisik :

- Tekanan darah tinggi
- Sakit jantung
- Sesak nafas (Asthma Bronkhial)
- Radang usus, tukak lambung atau usus.
- Sakit Kepala (Tension Headache)
- Sakit eksim kulit (Neurodermatitis)
- Konstipasi
- Arthritis
- Kanker, dll.

*
UPAYA PENCEGAHAN STRES

1. Jaga kesehatan fisik dengan makanan bergizi, cukup istirahat dan olahraga
2. Mempunyai kepercayaan kepada Tuhan YME, hidup dalam pengharapan dan iman serta menjalankan ajaran Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
3. Menerima segala peristiwa dalam kehidupan sebagai pelajaran dan dapat mengambil hikmahnya.
4. Jika mempunyai masalah yang melibatkan emosi, cepat selesaikan dengan cara yang benar. Jangan memendam emosi dan konflik.
5. Belajar tidak egois dan selalu mau menolong orang lain
6. Percaya diri, tidak rendah diri dan senang dengan dirinya (dapat menerima diri apa adanya)
7. Nikmati, hayati, syukuri tiap-tiap menit yang berlalu (here and now, masa depan adalah serial dari masa sekarang)
8. Pupuklah benih-benih cinta (kasih sayang)
9. Kembangkan rasa humor
10. Carilah nilai-nilai perjuangan dalam hidup, sehingga kita dapat menghadapi kehidupan dengan ulet dan tahan bantingan.

*
UPAYA PENANGGULANGAN STRES

1. Pemberian obat (terapi medikamentosa).

* Jika sudah menderita gangguan Jiwa, pertama-tama penderita harus diberi obat dulu sesuai dengan diagnosisnya.
* Hal ini perlu untuk menghilangkan gejala, sehingga penderita kembali tenang dan dapat berpikir jernih, sehingga dapat diberikan psikoterapi.

*

2. Psikoterapi

Psikoterapi ialah suatu cara pengobatan terhadap masalah emosional seorang pasien yang dilakukan oleh seorang yang terlatih, dalam hubungan profesional secara sukarela, dengan tujuan untuk menghilangkan, mengubah atau menghambat gejala-gejala yang ada, mengoreksi perilaku yang terganggu dan mengembangkan pertumbuhan kepribadian secara positif.

*
3. Latihan relaksasi

Latihan relaksasi dapat mengurangi kecemasan (anxietas), dapat menidurkan mereka yang menderita insomnia dan dapat mengurangi rasa sakit kepala yang ditimbulkan oleh stres. Latihan relaksasi dapat dilaksanakan dengan prosedur :

1. relaksasi progresif (Jacobson)
2. autogenic training (Schultz)
3. biofeedback
4. meditasi

*
Semua prosedur diatas umumnya memiliki beberapa prinsip yang sama yakni :

1. diusahakan timbulnya pengendoran otot-otot tubuh.
2. harus dilakukan secara teratur dan berulang kali.
3. individu itu dianjurkan untuk memakai relaksasi ini dalam menghadapi situasi stres sehari-hari.
4. juga diberikan pada klien suatu prosedur kognitif untuk menciptakan pikiran yang tenang, umpama : pada autogenic training, mereka harus mengulang-ulang kalimat “lengan dan kakiku sekarang berat dan hangat”.
5. persamaan yang paling kuat dari semua model prosedur relaksasi di atas adalah atensi pasif, yakni suatu fenomena yang berlawanan dengan jawaban aktif atau perjuangan yang umum dilaksanakan dalam menghadapi stres. Umpama : autogenic training, klien diajarkan untuk melaksanakan konsentrasi pasif. Dalam bio-feedback training diajarkan untuk bertindak berlawanan dari “usaha keras”.

*
4. Upaya yang bersifat lingkungan

1. Keluarga. Seorang isteri / suami dapat merupakan sokongan sosial yang sangat berharga bagi seorang yang sedang menderita stres. Demikian pula halnya dengan orang tua bagi anaknya dan sebaliknya.
2. Perkumpulan senasib / seprofesi. Perkumpulan para lanjut usia, para remaja atau kawan dan sebagainya banyak pula dapat pembantu anggotanya bila ia mengalami suatu stres atau masalah.
3. Agama. Berdoa bersama dalam agamanya telah banyak memperlihatkan khasiatnya dalam memberikan kekuatan pada seseorang dalam menghadapi persoalan-persoalannya.
4. Penulis adalah seorang psikiater sekaligus seorang Pelatih Prana.

Sentuhan Wanita Ternyata Bisa Pengaruhi Keputusan dan Perilaku


Sentuhan wanita ternyata punya kekuatan yang luar biasa. Tak percaya? Sebuah tepukan di punggung atau sentuhan di lengan ternyata dapat menjadi alat yang ampuh untuk mempengaruhi perilaku seseorang.

Sebuah penelitian menyebutkan sentuhan bisa menentukan apakah seseorang mau melakukan investasi keuangan beresiko atau memutuskan untuk bermain aman. "(Sentuhan) adalah cara yang sangat efektif mempengaruhi perilaku orang, tanpa mereka sadari mereka sedang dipengaruhi," kata Jonathan Levav, seorang profesor bisnis dan pemasaran di Columbia University, New York.

"Jika Anda seorang dokter, atau penjual, ini adalah bentuk komunikasi yang mungkin Anda simpan dalam pikiran Anda," katanya dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Jumat (14/5).

Levav, dalam laporannya pada jurnal Psychological Science, melakukan serangkaian percobaan yang melibatkan sentuhan. Dalam sebuah penelitian 67 pria dan wanita diminta untuk memilih antara hadiah uang tunai atau berjudi, kemudian disentuk pundaknya oleh peneliti laki-laki dan perempuan.

Levav dan rekannya, Jennifer Argo, dari University of Alberta di Kanada, menemukan bahwa responden lebih cenderung memilih berjudi karena merasa nyaman, terutama setelah disentuh oleh seorang wanita.

Dalam eksperimen lain, 105 orang diminta untuk mengalokasikan uang mereka di antara dua pilihan investasi; saham yang memiliki bunga empat persen per tahun atau melakukan investasi pada transaksi yang berisiko tanpa dijamin. Hasilnya, orang-orang yang disentuh pundaknya oleh seorang perempuan lebih memilih investasi yang beresiko.

"Sebuah tepuk di bagian bahu oleh perempuan dengan cara yang berkonotasi dukungan bisa menimbulkan perasaan aman seperti sentuhan menghibur seorang ibu semasa kanak-kanak," tulis mereka dalam penelitian tersebut.